TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR WADASLINTANG
Oleh
:
Zya
Jamaluddin Al-Rasyid Arief Rahman
21060113120066
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sekarang
ini energi listrik merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan. Dalam
keseharian masyarakat banyak sekali aspek kehidupan yang secara langsung maupun
secara tidak langsung menggunakan energi listrik. Energi listrik saat ini telah
menjadi kebutuhan umum bagi masyarakat luas. Untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, dibutuhkan pembangkit
tenaga listrik.
Energi listrik dapat dibangkitkan dengan berbagai
cara. Salah satunya memanfaatkan air. Karena pembangkit ini menggunakan air
maka disebut pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pembangkit ini memanfaatkan energi potensial dan kinetik yang dimiliki
oleh air.
Keberadaan air di Indonesia sendiri cukup melimpah.
Hal ini lah yang mendasari dikembangkannya PLTA di Indonesia. Potensi PLTA di Indonesia itu sendiri cukup besar, diperkirakan mencapai
76.670 Megawatt (MW). Salah satu PLTA di Indonesia itu sendiri
adalah PLTA Wadaslintang.
1.2.
Rumusan
Masalah
a. Apa
itu pembangkit listrik tenaga air?
b. Bagaimana
cara kerja komponen penyusun PLTA?
c. Apa
itu PLTA Wadaslintang?
d. Apa
saja komponen penyusun PLTA Wadaslintang?
1.3.
Tujuan
Penelitian
a. Menjelaskan
pengertian pembangkit listrik tenaga air
b. Menjelaskan
cara kerja komponen penyusun PLTA
c. Menjelaskan
PLTA Wadaslintang
d. Menjelaskan
komponen penyusun PLTA Wadaslintang
1.4.
Metode
Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini banyak dilakukan kajian pustaka
dari internet dan sumber-seumber terkait. Laporan ini diharapkan dapat membantu
pembaca khususnya orang awam dalam memahami dan mengetahui komponen dan cara
kerja suatu pembangkit listrik tenaga air.
1.5.
Sistematika
Penyajian
Ø Halaman
Judul
Ø Bab
I Pendahuluan
§ Latar
Belakang
§ Rumusan
Masalah
§ Tujuan
Penelitian
§ Metode
Penulisan
§ Sistematika
Penyajian
Ø Bab
II Landasan Teori
§ Pengertian
Pembangkit Listrik Tenaga Air
§ Prinsip
Kerja dan Pengoperasian PLTA
§ Komponen
PLTA
§ Pembangkit
Listrik Tenaga Air Wadaslintang
§ Komponen
PLTA Wadaslintang
Ø Bab
III Penutup
§ Kesimpulan
§ Saran
Ø Daftar
Pustaka
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik tenaga air adalah sebuah pembangkit tenaga listrik
yang memanfaatkan air untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini
memanfaatkan energi potensial dan kinetik yang dimiliki oleh air.
Keberadaan
air di Indonesia itu sendiri cukup melimpah. Hal ini tentunya dapat kita
syukuri keberadaannya dengan cara memanfaatkannya secara maksimal salah satunya
digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.
Pembangkit
listrik tenaga air merupakan salah satu pembangkit yang menggunakan energi
terbarukan sekaligus merupakan energi yang ramah lingkungan. Keberadaannya
diharapkan mampu membantu memenuhi kebutuhan akan energi listrik di Indonesia,
yang sebagian besar di suplai oleh pembangkit listrik tenaga uap (batu bara).
Secara umum, PLTA bekerja dengan
cara memanfaatkan aliran air untuk menggerakan turbin yang dikopel dengan
generator sehingga menghasilkan energi listrik.
PLTA itu sendiri memiliki kelebihan
dan kekurangan :
Kelebihan PLTA :
1. Biaya Operasi relatif ringan
2. \Respon
pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe
peak untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
3. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar
dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya
bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia
4. Waduk dan bendungan yang digunakan selain digunakan
sebagai PLTA dapat digunakan sebagai sarana irigasi hingga pariwisata
5. Ramah lingkungan
Kekurangan PLTA
1. Tergantung adanya sumber air
2. Biaya pembangunan besar, serta pembangunannya butuh waktu yang lama
3. Biasanya letaknya berjauhan dengan pusat beban
Untuk memanfaatkan energi air kita
dapat menggunakan dua cara. Yang pertama yaitu memanfaatkan aliran air sungai tanpa membangun bendungan dan reservoir atau yang
sering disebut dengan Run-of-river
Hydropower.
Kemudian cara kedua adalah membangun bendungan dan membuat reservoir
untuk mengalirkan air ke turbin.
2.2.
Prinsip Kerja dan Pengoperasian Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Air
Secara
umum cara kerja PLTA adalah dengan memanfaatkan energi dari aliran air dalam
jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk)
melalui intake, kemudian dengan menggunakan pipa
pembawa (headrace) air diarahkan menuju turbin. Beberapa PLTA
biasanya menggunakan pipa pesat (penstock) sebelum dialirkan menuju
turbin/kincir air, dengan tujuan meningkatkan energi dalam air dengan
memanfaatkan gravitasi dan mempertahankan tekanan air jatuh.
PLTA
memanfaatkan aliran air untuk memutar turbin yang akan merubah energi kinetik
menjadi energi mekanik. Turbin tersebut dikopel dengan generator, sehingga
energi mekanik akan diubah menjadi energi listrik oleh generator. Sementara air
yang tadi digunakan untuk memutar turbin dikembalikan ke alirannya. Energi
listrik yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam
baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan. Daya
yang dihasilkan pada PLTA dapat dihitung dengan persamaan :
1. Waduk
Sebagai
tempat penampung utama kebutuhan air PLTA
2. Main Gate
Merupakan
katup pembuka (pintu utama) yang bisa diatur kapan dan seberapa besar air akan
disalurkan menuju ke penstock
3. Bendungan
Berfungi
untuk menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air
4. Penstock
Berfungsi untuk
menyalurkan dan mengarahkan air kecerobong turbin. Pada fase ini air begerak
sehingga memiliki energi kinetik
5. Katup Utama (Main
Inlet Valve)
Katup yang
digunakan untuk membuka/tutup
6. Turbin
Aliran
air memutar baling-baling yang dimiliki turbin sehingga turbin mengubah energi
kinetik menjadi energi mekanik.
7. Generator
Generator
dikopel dengan turbin sehingga mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
8. Draftube
Merupakan
penampung air sebelum dibuang
9. Tailrace
Merupakan
pipa pembuangan air menuju sungai
10. Transformator
Transformer
merupakan suatu alat yang memiliki dua kumparan yaitu primer dan sekunder yang
menghasilkan medan magnet dalam inti besi. Transformer ada dua jenis yaitu step-up (penaik tegangan) dan step-down (penurun tegangan)
11. Switchyard (kontroler)
Pusat
pengontrolan pengoperasian PLTA
12. Kabel Transmisi
Kabel
yang digunakan untuk mendistribusikan energi listrik yang dihasilkan menuju
beban
13. Spillways
Sebuah
lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode untuk
mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul ke
daerah hilir.
2.4.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Wadaslintang
PLTA Wadaslintang merupakan salah satu
pembangkit listrik tenaga air yang terletak di wilayah kecamatan Wadaslintang,
kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.
Gambar 1 PLTA Wadaslintang
PLTA Wadaslintang memiliki kapasitas 18 MW. PLTA ini memanfaatkan air pada waduk Wadaslintang yang menggunakan
Kali Gede sebagai sumber air utamanya serta beberapa anak sungai kecil lainnya.
Waduk Wadaslintang itu sendiri merupakan waduk multi fungi. Hal ini karena
selain digunakan untuk PLTA, waduk ini juga digunakan untuk irigasi, karamba
(tempat pembudidayaan air), dan wisata.
Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan wilayah
kecamatan Wadaslintang berbatasan dengan kecamatan Prembun di kabupaten Kebumen.
Dalam proses pembangunannya, waduk Wadaslintang memakan beberapa desa sehingga
mengharuskan warganya untuk berpindah tempat tinggal. Proses pembangunan waduk
ini dilakukan dalam masa pemerintahan Presiden Suharto pada tahun 1992.
PLTA Wadaslintang termasuk dalam Unit
Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica. UBP
Mrica adalah salah satu dari delapan UBP di Jawa Tengah yang dimiliki dan
dioperasikan oleh PT. Indonesia Power di
Jawa Tengah. UBP Mrica adalah pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan dam
(bendungan), reservoir (waduk) atau
aliran dari sistem sungai.
UBP
Mrica memiliki 25 pembangkit listrik dalam 14 lokasi dan memiliki total 318,84
MW kapasitas terpasang.
Tabel 2.1 Data UBP Mrica
Tipe
|
Hydro
power plant
|
Wilayah
|
Jawa Tengah
|
Kapasitas Pembangkit
|
1.
PB. Sudirman = 180,90 MW
2.
Jelok = 20,48 MW
3.
Timo = 12,00 MW
4.
Wonogiri = 12,40 MW
5.
Garung = 16,40 MW
6.
Sempor = 1,00 MW
7.
Ketanger = 8,04 MW
8.
Wadaslintang = 18,00 MW
9.
Kedungombo = 22,50 MW
10. Klambu = 1,17 MW
11. Pejengkolan = 1,40 MW
12. Tapen = 0,75 MW
13. Sidorejo = 1,40 MW
14. Tulis = 12,40 MW
Total
= 318,84 MW
|
2.5.
Data Teknis PLTA Wadaslintang
2.5.1.
Bendungan dan
Bangunan Pelengkapnya
a. Bangunan utama (main
dam)
Tabel 2.2 Bangunan
utama (main dam)
Tipe
|
Bendungan
urugan dengan urugan (rockfill) dan
inti kedap air (impervious wet core)
|
Panjang
puncak bendungan
|
650
m
|
Lebar
puncak bendungan
|
10
m
|
Elevasi
puncak bendungan
|
191
m
|
Tinggi
maksimum di atas dasar
|
123
m
|
Kemiringan
up stream (H : V)
|
2,25
: 1
|
Kemiringan
down stream (H : V)
|
2,00
: 1
|
Volume
urugan
|
8,2
juta m3
|
b. Bendungan pengelak (cover dam)
Tabel 2.3
Bendungan pengelak (cover dam)
Tipe
|
Timbunan batu dengan lapisan kedap air
dan padat
|
Tinggi
|
35 m pada elevasi puncak +110,0 m
|
c. Bangunan pelimpah (spillway)
Tabel
2.4 Bangunan pelimpah (spillway)
Lokasi
|
Tumpuan kanan bendungan
|
Tipe
|
Pelimpah
bebas dengan 2 lubang udara dengan flip bucket
|
Elevasi flip bucket
|
76,0
m
|
Lebar pada flip bucket
|
26,0
m
|
Elevasi puncak
|
185,0
m
|
Panjang puncak
|
54,0
m
|
Debit maksimum pada elevasi 190,3 m
|
1.570,0
m3/detik
|
Debit banjir rencana
|
3.880,0
m3/detik
|
Panjang saluran peluncur
|
341,0
m
|
d. Bangunan pengambilan (intake)
Tabel
2.5 Bangunan pengambilan (intake)
Tipe intu intake
|
Hemisphericl bulkhead
|
Elevasi intake
|
123,0 m
|
e. Terowongan irigasi/PLTA
Tabel
2.6 Terowongan irigasi/PLTA
Lokasi
|
Tumpuan kiri bendungan
|
Tipe
|
Lingkaran dengan dinding beton
|
Diameter terowongan
|
3,0 m
|
Panjang terowongan
|
437,0 m
|
2.5.2.
Tenaga Listrik (Hydro Power)
a. Turbin
Tabel 2.7 Turbin
Tipe
|
Vertical Francis
|
Jumlah
|
2 unit
|
Pabrikan
|
Fuji Elektric Co. Ltd.
|
Kapasitas terpasang
|
2 x 9,0 MW
|
Tinggi terjun rencana
|
95,0 m
|
Tinggi terjun maksimum
|
115,0 m
|
Tinggi terjun minimum
|
57,5 m
|
Putaran normal
|
500 rpm
|
Runway
speed
|
1000 rpm
|
Debit maksimum
|
24,0 m3/detik
|
Produksi pertahun
|
92,0 GWH
|
b. Generator
Tabel 2.8
Generator
Tipe
|
Sycronous Generator
Vertical System Hydroulic turbin driver, indoor
|
Sistem pendingin
|
Udara (air
cooling system)
|
Pabrikan
|
Fuji Electric Co. Ltd.
|
Jumlah
|
2 unit
|
Kapasitas
|
2 x 8889 KVA
|
Jumlah phase
|
3 phase
|
Rated
voltage
|
6,3 KV
|
Putaran
|
500 rpm
|
Frekuens
|
50 Hz
|
Fly wheel effect (GD2)
|
110 ton.m2
|
Short
circuit ratio
|
1,1
|
Exciter
|
Static exciter
|
Berat total per unit generator
|
81,2
ton
|
Efficiency at 100% rated
output p.f. 0,9 lag
|
96,4%
|
c. Main power transformer
Tabel 2.9 Main power transformer
Pabrikan
|
PT. Unindo Indonesia
|
Jumlah
|
2 unit
|
Kapasitas per unit
|
10 MVA
|
Efficiency
at rated capacity
|
93,35 %
|
Rated
voltage
|
150/6,3 KV
|
Conection
|
YNd 5
|
Jumlah phase
|
3 phase
|
Frekuensi
|
50 Hz
|
Pendingin
|
Unair
|
Berat total per unit
|
34 ton
|
d. Power house
Tabel 2.10 Power house
Tipe power house
|
Dalam ruangan (indoor)
|
Dimensi
|
Tinggi maksimum di atas pondasi
= 6,7 m
Panjang = 37,82 m
Lebar = 16,2 m
|
2.5.3.
Pintu-Pintu Pengoperasian
Air Waduk
a. Pintu intake
Tabel
2.11 Pintu intake
Elevasi intake
|
123 m
|
Tipe
|
Steel
hemispherical bulkhead
|
Diameter
|
3,0 m
|
Kecepatan angkat
|
0,23 m/menit
|
Kapasitas mengangkat
|
15.000 kg
|
Diameter tali pengangkat
|
25 mm
|
b. Gate chamber
Tabel
2.12 Gate chamber
Tipe
|
Fix
wheel gate
|
Lebar
|
2,5 m
|
Tinggi
|
2,8 m
|
Kecepatan membuka
|
1,5 m/menit
|
Tenaga listrik
|
AC 3 phase, 380 V, 50 A
|
c. Pintu pengeluaran/outlet
1.
Outlet guard valve (OGV)
Tabel
2.13 Outlet guard valve (OGV)
Tipe
|
Flow
trough butterfly valve
|
Diameter
|
2,5
m
|
Tipe
|
Hydrauliuc
cylinder, tekanan
maksimalnya adalah 140 kg/cm2
|
2.
Hollow cone valve (HGV)
Tabel
2.14 Hollow cone valve (HGV)
Tipe
|
Hollow
cone valve
|
Diameter
|
2,25 m
|
Kecepatan
|
0,1 m/menit
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. PLTA memanfaatkan
energi potensial dan kinetik yang dimiliki oleh air untuk kemudian diubah
menjadi enegi listrik.
2. Untuk menghasilkan energi listrik dari air, harus
melalui beberapa tahapan perubahan energi (potensial à kinetik à mekanik à listrik)
3. Daya yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung
dengan pasokan air, karena merupakan sumber energi primer dari PLTA itu
sendiri.
4. PLTA Wadaslintang menggunakan air dari waduk
Wadaslintang. Waduk wadaslintang itu sendiri selain digunakan untuk PLTA juga
digunakan sebagai sarana irigasi serta pariwisata (multi fungsi).
5. Potensi PLTA di Indonesia itu sendiri cukup besar, diperkirakan mencapai
76.670 MW. Sehingga sudah sepatutnya kita manfaatkan dengan baik.
3.2
Saran
1.
Diperjelas
lagi dengan data produksi daya yang teraktual sehingga terlihat jelas dalam
kurun waktu beberapa tahun terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2014.
Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air, diakses 1 Mei
2015)
Anonim 2. 2014. Daftar
Pembangkit Listrik di Indonesia.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia, diakses
pada 1 Mei 2015).
Anonim 3. 2012. PLTA
Wadaslintang. (http://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Wadaslintang, diakses 2 Mei
2015).
Anonim 4. 2015.
Indonesia Power. (http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Power, diakses 2 Mei
1015).
Wiratama. 2013. PLTA
Skala Bendungan. (http://wiratamatama.blogspot.com/, diakses 3 Mei 2015).
Noor, Syah Muhammad.
2013. Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://syahmuhammadnoor.blogspot.com/2013/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-air.html,
dikases ada 3 Mei 2015).
Sutrisna, Fendy. 2011.
Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa Depan
Indonesia.(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/,
diakses 3 Mei 2015).
Sanjaya, Sabri. 2013.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html,
diakses 3 Mei 2015).
W Asmoro. 2007.
Deskripsi Sistem Waduk Wadaslintang.
(http://eprints.undip.ac.id/34245/7/1773_chapter_IV.pdf, diakses pada 3 Mei
2105).
Anonim 5. 2013. Pembangkit
Listrik Tenaga Air
(http://teknik-listrik-unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html,
diakses 3 Mei 2015).