Sabtu, 29 Agustus 2015

Prinsip Kerja dan Jenis Pembangkit Tenaga LIstrik

Pada dasarnya, prinsip pembangkitan tenaga listrik terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik. Gambar berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan, yang terdiri dari berbagai jenis pembangkitan.


 Gambar 1. Prinsip kerja sistem pembangkit tenaga listrik

Masing-masing jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda, sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover). Satu hal yang sama dari beberapa jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya sama-sama berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan cara mengubah potensi energi mekanik dari air, uap, gas, panas bumi, nuklir, kombinasi gas dan uap,  menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya dikopel dengan generator selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator tersebut akan menghasilkan daya listrik. Khusus untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), prinsip kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya. Sebenarnya energi penggerak PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan bakar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mesin diesel tersebut, maka disebut juga pembangkit tenaga diesel. Diesel ini merupakan satu unit lengkap yang langsung menggerakkan generator dan menghasilkan energi lsitrik.

Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik
Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
  1. Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk pusat pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
  2. Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak generator listrik
  3. Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel, turbin gas, dan turbin air
  4. Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
  5. Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
    1. Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
    2. Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasi penerangan,
    3. Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi, kontrol, dan telekomunikasi.



Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis. Pembangkit listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap dan yang lainnya. Hal ini dikatakan bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai penggerak mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi. Sedangkan pembangkit non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada pembangkit thermis penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga listrik tersebut misalnya apabila penggerak mulanya berupa air maka air inilah yang menentukan jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan sebutannya menjadi pembangkit tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi beberapa jenis pembangkit  yaitu :

A. Pembangkit Listrik Thermis :
  1. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel  (PLTD)
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
  3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
  4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
  5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
  6. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

B. Pembangkit Listrik Non Thermis
  1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro (PLTMH)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar