DASAR
SISTEM KONTROL
ZIEGLER-NICHOLS 1 DAN ZIEGLER-NICHOLS 2
Disusun oleh :
Zya Jamaluddin Al-Rasyid Arief Rahman
21060113120066
Kelas C
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sekarang ini dalam kehidupan sehari-hari penggunaan
sistem kendali sudah merupakan hal umum. Hal ini untuk mempermudah mendapatkan
respon sistem yang optimal sesuai yang diinginkan.
Salah satu jenis pengendali adalah pengendali PID. Pengendali PID merupakan jenis
pengendali konvensional yang paling banyak digunakan dalam proses kontrol
industri dibandingkan jenis kendali-kendali lain yang lebih maju. Hal ini
dikarenakan pengendali PID memiliki struktur yang relatif sederhana, mudah
dipahami dan diterapkan.
Karena penggunaanya
yang luas dalam dunia industri, berbagai metoda penalaan telah dikembangkan
untuk menentukan parameter-parameter pengendali PID (Kp, Ki , Kd). Tujuannya
adalah untuk mendapatkan respon sistem yang optimal sesuai dengan spesifikasi
perancangan yang diinginkan. Diantara metoda penalaan tersebut, salah satunya adalah
Metoda Ziegler-Nichols. Hasil-hasil yang diperoleh pada pengujian dan simulasi
akan dibandingkan dengan Metoda ke-2 Ziegler-Nichols
1.2.
Rumusan
Masalah
a. Apa
itu sistem pengendali PID?
b. Bagaimana
cara menentukan parameter pengendali PID?
c. Apa
itu metode tuning Ziegler-Nichols?
d. Bagaimana cara penerapan metode Ziegler-Nichols pada
pengendali PID?
1.3.
Tujuan
Penelitian
a. Menjelaskan
pengertian sistem pengendali PID
b. Menjelaskan
cara yang dapat digunakan dalam menentukan parameter PID
c. Menjelaskan
pengertian metode tuning Ziegler-Nichols
d. Menjelaskan
cara menggunakan metode Ziegler-Nichols
pada pengendali PID
1.4.
Metode
Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini banyak dilakukan kajian pustaka
dari internet dan sumber-seumber terkait. Laporan ini diharapkan dapat membantu
pembaca khususnya orang awam dalam memahami dan mengetahui komponen dan cara
kerja suatu pembangkit listrik tenaga air.
1.5.
Sistematika
Penyajian
Ø Halaman
Judul
Ø Bab
I Pendahuluan
Ø Bab
II Landasan Teori
Ø Bab
III Penutup
Ø Daftar
Pustaka
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Sistem Pengendali PID
PID
(dari
singkatan bahasa Inggris: Proportional–Integral–Derivative
controller) merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan
karakteristik adanya umpan
balik pada
sistem tesebut.
Komponen
kontrol PID ini terdiri dari tiga jenis yaitu Proportional, Integratif dan Derivatif. Ketiganya dapat dipakai
bersamaan maupun sendiri-sendiri tergantung dari respon yang kita inginkan
terhadap suatu plant.
a.
Kontrol
Proporsional (P)
Kontrol
P jika G(s) = kp, dengan k adalah konstanta. Jika u = G(s) • e maka u = Kp • e
dengan Kp adalah Konstanta Proporsional. Kp berlaku sebagai Gain (penguat) saja
tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler. Penggunaan kontrol P
memiliki berbagai keterbatasan karena sifat kontrol yang tidak dinamik ini.
Walaupun demikian dalam aplikasi-aplikasi dasar yang sederhana kontrol P ini
cukup mampu untuk memperbaiki respon transien khususnya rise time dan settling
time.
b.
Kontrol
Integratif (I)
Jika
G(s) adalah kontrol I maka u dapat dinyatakan sebagai :
dengan
Ki adalah konstanta Integral, dan dari persamaan di atas, G(s) dapat dinyatakan
sebagai
c.
Kontrol
Derivatif
Sinyal
kontrol u yang dihasilkan oleh kontrol D dapat dinyatakan sebagai
2.2. Metode Penentuan Parameter PID
Karena
kepopulerannya dalam dunia industri, berbagai metoda penalaan telah
dikembangkan untuk menentukan parameter-parameter pengendali PID (Kp, Ki , Kd).
Tujuannya adalah untuk mendapatkan respon sistem yang optimal sesuai dengan
spesifikasi perancangan yang diinginkan. Diantara metoda penalaan tersebut,
yang terkenal adalah Metoda Ziegler-Nichols, Metoda Cohen-Coon, IAE dan ITAE,
dan IMC (Internal Model Control). Dalam makalah ini,
metode yang digunakan metode Ziegler-Nichols.
Metoda ini merupakan
metoda tuning PID controller untuk menentukan nilai proportional gain Kp,
integral time Ti, dan derivative time Td berdasarkan karakteristik respon
transient dari sebuah plant atau sistem. Metoda ini akan memberikan nilai
overshoot sebesar 25% pada step response. Metoda ini terdiri dari 2 macam,
yaitu :
a.
Nilai PID diperoleh dari hasil percobaan
dengan masukan unit-step, hasilnya nanti akan terbentuk kurva berbentuk
huruf S. Jika kurva ini tidak terbentuk
maka metoda ini tidak bisa diterapkan. Kurva bentuk S memiliki karakteristik
dengan 2 buah konstanta, yaitu waktu tunda L dan time constant T.
b.
Pada
metoda kedua ini, percobaan dilakukan dengan menggunakan proportional band
saja. Nilai Kp dinaikkan dari 0 hingga tercapai nilai Kp yang menghasilkan
osilasi yang konsisten. Nilai controller gain ini disebut sebagai critical gain
(Kcr).
2.3. Pemodelan Orde
Tereduksi
Model Orde Tereduksi Fungsi alih plant
model orde tereduksi adalah
BAB III
PERANCANGAN
3.1
Pemilihan Plant
Plant yang digunakan pada pengujian dan simulasi merupakan
plant-plant sampel orde tinggi plus transportasi lag. Berdasarkan, plant -
plant yang digunakan, yaitu :
Waktu tunda (T) yang digunakan minimal 0,1 detik dan
maksimal 2,0 detik. Variasi waktu tunda digunakan untuk mengetahui pengaruh
penambahan waktu tunda terhadap kinerja sistem terkompensasi PID dengan metoda
penalaan yang berbeda.
Dalam
simulasi kali ini digunakan Plant 2,
dengan nilai t=0,1 detik, dan nilai e sebesar 2.71828183
Pada makalah ini akan dibuat dua buah perancangan. Perancangan yang
pertama adalah sistem tanpa kontroler PID, dimana pada perancangan ini akan
dicari nilai Kp, Ki, dan Kd dengan metode pertama Ziegler-Nichols. Sedangkan
perancangan kedua adalah perancangan sistem dengan menggunakan kontroler PID.
BAB IV
PERANCANGAN
4.1. Pengujian Sistem Tanpa Kontroller PID
(loop terbuka)
Hasil pengujian dari sistem tanpa
pengontrollan PID ditunjukkan pada gambar 8. Pengujian sistem tersebut
menunjukkan bahwa tanpa kontroler PID outputnya masih belum stabil.
Gambar
3.1 Pengujian
system tanpa kontroler PID
4.2. Pengujian Sistem dengan Kontroller
PID Metode Ziegler Nichols Pertama
Setelah
kita mengetahui nilai K, L, dan T selanjutnya kita dapat
mencari nilai Kp, Ti, dan Td.
Tabel
4.1 Penalaan paramater PID
Setelah kita
mengetahui nilai parameter Kp, Ki, dan Kd,
selanjutnya kita dapat mencari nilai dari Kp,
Ki, dan Kd.
Sehingga diperoleh pengujian sistem
dengan kontroler PID pada gambar 3.2. Pengujian system tersebut menunjukkan
bahwa tanpa kontroller PID outputnya sudah stabil. Hal ini dikarenakan sudah
tidak terdapat osilasi, sehingga sudah sesuai dengan harapan..Setelah kita
mengetahui nilai parameter Kp, Ki, dan Kd,
selanjutnya kita dapat mencari nilai dari Kp,
Ki, dan Kd.
Gambar 3.2 Pengujian system dengan kontroler PID
4.3. Pengujian Sistem Tanpa Kontroler PID (loop tertutup)
Dari Pengujian tanpa control system loop tertutup didapati respon system
yang belum stabil dan tidak bias mencapai settle time “1”.
Gambar 3.3 Pengujian
system tanpa kontroler PID
5.1.Pengujian
Sistem dengan Kontroler PID Metode Ziegler Nichols Kedua
Setelah mengetahui system berisolasi pada Kcr = 15, dengan periode (Pcr)
= 0,0667 sekon, maka dapat diketahui Kp,Ti
dan Td, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Penalaan paramater PID
Sehingga
diperoleh pengujian sistem dengan controller PID pada gambar .Pengujian system
tersebut menunjukkan bahwa tanpa kontroler PID outputnya hampir stabil. Hal ini dikarenakan osilasi
hanya terjadi pada awal saja, dan respon sudah bisa mencapa settle time “1”
setelah osilasi beberapa saat, sehingga sudah sesuai dengan harapan,Setelah kita
mengetahui nilai Kp,
Ti, dan Td, selanjutnya kita dapat mencari nilai dari Kp, Ki, dan Kd .
Gambar
3.3 Pengujian
system dengan kontroler PID
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil
pengujian dan analisa terhadap enam buah sampel plant orde tinggi plus
transportasi lag dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Secara umum,
berdasarkan respon transien, penalaan dengan pemodelan orde tereduksi
menghasilkan respon sistem dengan lewatan maksimum yang kecil, waktu penetapan
yang singkat, dan offset yang kecil serta respon yang tidak berosilasi.
2.
Adanya waktu
tunda dalam sistem loop tertutup dapat mempengaruhi bentuk respon keluaran dan
menurunkan kestabilan sistem.
3.
Pada kontrolel Proporsional
memiliki pengaruh untuk menambah kestabilan serta mengurangi error steady state namun bukan
menghilangkan.
4.
Pada kontrolel
Integral mempengaruhi pada sistem memiliki respon lebih lambat dan menghasilkan
ketidakstabilan pada sistem.
5.
Pada kontrolel
derivatif untuk memberikan efek redaman pada sistem yang berisolasi.
5.2.
Saran
Saran-saran yang
dapat diambil dari hasil simulasi dan analisa yang telah dilakukan adalah :
1.
Dalam
perancangan suatu sistem, kita harus memahami metode kontrol apa yang akan
digunakan, supaya mencapai nilai yang diinginkan dari sistem tersebut.
2.
Diperlukan pemahaman
metode-metode kontrol yang ada, supaya dapat menentukan nilai masing-masing
variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2014. Fungsi
Eksponesial. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_eksponensial, diakses 4 Juni
2015)
Anonim 2. 2011. Metoda
Tuning Ziegler-Nichols. (http://instrumentationsystem.blogspot.com/2011/05/metoda-tuning-ziegler-nichols.html,
diakses pada 4 Juni 2015).
Anonim 3. 2013. PID. (http://id.wikipedia.org/wiki/PID,
diakses 4 Juni 2015).
SUMBER MAKALAH
Judul Makalah
Perbandingan
Penentuan Parameter Pengendali PID Pada Plant Orde Tinggi Plus Transportasi Lag
Dengan Menggunakan Metoda Ziegler-Nichols dan Metoda Penempatan Pole-Pole Loop
Tertutup Melalui Pemodelan Orde Tereduksi
Oleh
Teguh Mulianto,
Mahasiswa TE Undip
Wahyudi,Staf Pengajar TE Undip, Aris Triwiyatno,
Staf Pengajar TE Undip
Terimakasih atas makalahnya. membantu sekasli
BalasHapusmantafff
BalasHapus